Wibu Poi - Yo minna-san, o genki desuka? Semoga kabar kalian baik-baik saja, tapi jika tidak dalam keadaan baik setidaknya pikiran kalian masih sehat karena jika tidak, kalian tidak mungkin bisa membca tulisan ini hehe… Berbicara dengan pikiran, kali ini saya akan menyinggung tentang mereka yang memiliki kecerdasan yang tidak biasa dan tentu saja masih menyangkut tentang anime atau manga. Bukan karakternya tapi pengarang atau otak dibalik karya-karya luar biasa. Meskipun tidak mendapatkan julukan `God of Manga` atau seterkenal Eiichiro Oda dan Masashi Kishimoto tapi nama-nama mereka patut untuk dikenal.
Cerita dari manga ini diadaptasi menjadi live action yang memiliki 2 versi yaitu Korea dan Jepang. Tapi sayangnya, manga sehebat Liar Game tidak pernah diadaptasi menjadi anime. Saya pernah mencari alasannya dan sebagian besar menganggap bahwa Liar Game terlalu identik dengan perjuddian dan penipuan padahal ada banyak manga sejenis yang diadaptasi menjadi anime seperti Akagi dan Kaiji. Padahal saking bagusnya manga Liar Game, saya sampai-sampai mengira bahwa dia bisa menyamai atau mungkin mengalahkan Death Note yang dianggap sebagai manga psychological terbaik. Jadi bagi kalian yang belum pernah membaca manganya atau kalian yang tidak suka membaca manga harus mencoba manga yang sangat luar biasa ini. Oleh karena itu, saya menganggap bahwa Shinobu Kaitani merupakan pengarang paling jenius dalam list ini.
Jadi, bisa dibilang saya akan menulis sebuah biografi singkat atau mungkin lebih tepatnya sebuah biodata untuk memperkenalkan pengarang-pengarang manga dan novel yang memiliki kecerdasan yang mengaggumkan. Dan kecerdasan mereka tidak akan saya nilai dari nilai sekolah mereka tapi dari karya-karya yang telah mereka buat. Mereka yang akan saya tulis ini, bukanlah hasil dari polling atau semacamnya tapi murni karena inisiatif saya karena mengganggap mereka patut untuk diacungi jempol dan diperkenalkan ke para otaku. Tentu belum lengkap rasanya, mengaggumi sebuah karya tanpa mengenal siapa orang dibalik layar yang menciptakan karya tersebut.
Sebenarnya saya cenderung memilih para pengarang yang membuat karya dengan genre psikologi atau sejenisnya karena menganggap karya-karya bergenre demikian lah yang bisa membuktikan kualitas pikiran seseorang. Sepertinya sudah cukup dengan pembukaannya dan inilah daftarnya:
4. Tsugumi Ohba & Takeshi Obata
Inilah duo pengarang yang menghasilkan sebuah karya yang tidak akan pernah dilupakan, Death Note. Sebenarnya yang menjadi pengarang di sini adalah Tsugumi Ohba sedengkan Takeshi Obata adalah illustratornya. Akan tetapi, saya kira tidak adil jika memasukkan satu nama saja karena saya yakin mereka saling membantu satu sama lain membuat karya tersebut. Teman-teman juga bisa melihat karya mereka, Bakuman, yang juga diadaptasi menjadi anime. Dalam anime tersebut sepertinya, terlihat jelas keduanya ingin menyampaikan cerita tentang perjuangan mereka menjadi mangaka professional yang saling membantu satu sama lain. Dari karya mereka, Death Note, sudah tidak dipungkiri bahwa mereka adalah pengarang yang sangat cerdas.
Keadilan. Itulah tema yang diangkat dalam karya mereka, Death Note, sebuah kata yang memiliki definisi yang berbeda tergantung darimana kita melihatnya. Dalam manganya, keadilan di representasikan ke dalam 2 wujud karakter yang sudah kita kenal semua yaitu L dan Kira. Karakter L percaya bahwa keadilan bisa diwujudkan dengan memperbaiki sedangkan Kira percaya bahwa keadilan hanya bisa diwujudkan dengan memusnahkan. Jika saya analogikan, L seperti seorang filsuf asal Cina yaitu Mencuis yang mengganggap bahwa pada dasarnya semua orang terlahir baik. Jadi memperbaiki mereka adalah dengan mengarahkan mereka menuju sifat asli mereka. Sedangkan Kira seperti filsuf Xun Zi yang menganggap bahwa manusia terlahir jahat, ketika manusia melakukan kebaikan itu bukanlah kebaikan tapi kebohongan dan tidak ada cara untuk memperbaiki mereka selain memusnahkannya. Sepeti itulah 2 keadilan yang diceritakan dalam manga Death Note. Kalian sendiri pasti memiliki pendapat masing-masing entah itu pro kepada L atau Kira.
Logika dan keyakinan. Itulah point kedua yang membuat saya mengaggumi Death Note. Sebuah cerita yang menggabungkan dunia supernatural dan realita. Pada nyatanya, tidak banyak orang yang mempercayai shinigami (dewa kematian) karena bertentangan dengan akal sehat, tapi apa jadinya jika shiniggami muncul ke hadapan mereka yang tidak percaya? Itulah alasan mengapa L kalah melawan Kira bukan karena Kira lebih pintar tapi karena L memiliki kecendrungan dalam mempercayai hal-hal berbau supernatural. Lebih lanjutnya baca di sini: Pesan Tersembunyi di Balik Anime Death NoteKetelitian. Jika kita melihat plot dari anime atau manga Death Note, hari dan tanggal dalam setiap kejadian benar-benar diatur sedemikian rupa. Saya bahkan menganggap bahwa karya ini bukanlah karya yang dipikirkan selama satu malam melainkan sebuah karya yang sudah dipikirkan jalan ceritanya dari awal hingga akhir dengan matang. Setiap kejadian dirangkai menjadi sebuah kesatuan yang saling berhubungan satu sama lain. Dan yang paling mengaggumkan menurut saya adalah ketika Kira mengelabui L dengan membuang kepimilikan buku Death Note. Kira tahu konsekuensinya adalah kehilangan ingatan akan tetapi dia lebih tahu lagi kalau suatu saat nanti L akan menemukan pemilik baru dan menangkapnya. Pada akhirnya, sebagai rekan L, dia akan mendapatkan buku itu kembali buku tersebut dan menghilangkan tuduhan terhadapnya.
Death Note merupakan sebuah karya yang luar biasa dibuktikan dengan pembuatan live action dan dramanya. Bahkan di tahun 2016, live action Death Note kembali dirilis. Ini membuktikan bahwa minat dan kecintaan orang-orang terhadap karya ini masih ada sehingga saya harus memasukkannya ke dalam daftar pengarang manga terpintar.3. Naoki Urasawa
Bagaimana jadinya jika sebuah cerita memiliki cerita di dalamnya? Itulah yang diciptakan oleh mangaka yang satu ini dalam manganya yang berjudul ‘MONSTER’. Sebelum lebih jauh membahas tentang karyanya, pertama saya akan memperkenalkan secara singkat siapa Naoki Urasawa. Naoki adalah seorang mangaka yang lahir di Tokyo pada 2 Januari 1960. Dia telah meraih banyak penghargaan atas karya-karyanya. Ada sekitar 8 penghargaan bergengsi yang pernah dia peroleh dan mulai terkenal karena karena karyanya yang berjudul BETA!!.
Manga Monster merupakan salah satu karyanya yang paling fenomenal bahkan sangat remai diperbincangkan di forum-forum internasional karena dianggap sebagai manga dengan genre psychological terbaik seperti halnya Death Note.
3 Karya besar Naoki Monster, 20th Century Boys. dan Pluto oleh Roymaru.daviantart.com
Sempurna. Mungkin itu kata yang cocok untuk menggambarkan manganya karena tidak ada celah sedikitpun yang bisa dikritik dari manganya bahkan ending-nya pun sangat tidak terduga. Seperti yang sudah saya tulis di atas bahwa di dalam manga Monster diciptakan sebuah background cerita yang sangat kompleks dan luar biasa seakan-akan latar ceritanya berada di dunia yang memiliki sejarah yang berbeda dengan dunia yang kita tempati sekarang. Naoki, dalam manganya, membuat cerita-cerita pendek yang penuh nuansa gelap ditulis oleh nama-nama pena yang berbeda seperti cerita TheNameless Monster oleh Emil Sebe. Sampai-sampai saya menganggap bahwa Emil Sebe benar-benar ada tapi ternyata, dia merupakan tokoh fiksi yang dibuat oleh Naoki. Terlebih lagi, latar tempat dari cerita Monster adalah Jerman dan pengetahuan tempat dan penguasaan bahasa Jerman dari Naoki tidak akan membuat orang menganggap bahwa dia adalah seorang mangaka dari Jepang.
Monster, seperti judulnya, bukanlah makhluk yang besar dan menyeramkan tetapi julukan untuk seseorang yang keberadaanya lebih menakutkan dari monster sebenarnya. Dia lah Johan, karakter antagonis dalam manga ini yang hidup seperti angin, tidak terlihat tapi bisa dirasakan. Cerita dari Monster sangat mencekam dan gelap, tekanan psikologis yang diberikan manga ini sangat besar ditambah dengan adanya cerita-cerita seperti The Nameless Monster, Obluda, Se Probouzi, Rosemary's baby dll. Dari alasan-alasan tersebutlah, saya menganggap bahwa Naoki Urasawa pantas disebut sebagai salah satu mangaka yang paling jenius.2. Nisio Isin
Inilah salah satu penulis novel yang paling jenius dan memiliki keunikan tersendiri jika dibandingkan dengan penulis lain. Jika pengarang sebelumnya lebih identik dengan kecerdasan IQ (Intelligence quotient) maka Nisio Isin lebih cenderung ke kecerdasan EQ (Emotional quotient). Bahkan pengetahuan umumnya yang sangat luas sangat terlihata jelas dalam salah satu karyanya yang paling fenomenal yaitu Monogatari series. Walaupun banyak yang menganggap kalau monogatari series, yang sudah diadaptasi menjadi anime, merupakan tontonan yang membosankan karena lebih banyak berisi dialog dari pada actionnya. Akan tetapi di dalam karya tersebut, terdapat cerita yang mengaggumkan yang sarat dengan ilmu pengetahuan, pesan moral, dan nilai kehidupan.
Pengetahuan Nisio Isin yang sangat luas bisa dilihat dalam banyak hal seperti misalnya nama penanya yaitu NisiOisiN yang sebagaian orang mungkin akan melihatnya biasa-biasa saja. Perlu diketahui bahwa dia tidak sembarangan membuat nama pena tersebut karena dia sebenarnya menggunakan salah satu permainan bahasa yang dikenal sebagai ‘Palindrome’. Palindrome adalah sebuah istilah dari permainan kata seperti halnya anagram yang dimana sebuah kata atau kalimat bisa dibaca sama dari depan dan belakang (NisiOisiN). Dalam bahasa Indonesia sendiri juga terdapat beberapa kata atau kalimat Palindrome yang terkenal seperti ‘Kasur ini rusak’. Dalam light novelnya, monogatari series, dia juga sering menggunakan kata-kata yang tidak biasa seperti ‘Trivia’ yang berati ungkapan yang berdasarkan logika namun tidak bermakna penting dan ‘Electra Complex’ yaitu istilah dari lawan ‘Oedipus Complex’ yang berarti ketertarikan anak perempuan kepada ayahnya sehingga mengganggap bahwa ibunya adalah pesaingnya
Karya Nisio yang sudah diadaptasi menjadi anime (monogatari series)
Dalam ilmu filsafat, Nisio Isin bisa disamakan dengan tokoh-tokoh yang memiliki pemikiran yang kritis dan bertentangan dengan kebenaran yang sudah umum seperti Nietzche dan Karl Marx. Kehebatan Nisio Isin tidak hanya di situ, karakter-karakter yang dibangunya dalam cerita monogatari series, semuanya dibuat memiliki kepribadian yang unik dan berbeda-beda. Bayangkan saja, bagaimana sebuah karya dengan kekayaan jiwa dari karakter-karakternya bersumber dari 1 kepala! Mungkin saya akan membahas lebih lanjut tentang karakter-karakter dari monogatari series dalam artikel lain.
Dengan banyak pertimbangan, saya menganggap bahwa Nisio Isin merupakan salah satu pengarang novel paling jenius dan membuat saya menempatkannya pada posisi ke-2. Jika Nisio Isin yang benar-benar jenius berada pada posisi ke-2, terus siapa yang pada posisi pertama? Inilah pengarang yang selanjutnya menempati posisi pertama dan saya anggap sebagai pengarang yang paling jenius di antara para jenius.
1. Shinobu Kaitani
Nama Shinobu Kaitani mungkin tidak seterkenal Masashi Kishimoto dan mungkin masih banyak orang yang tidak mengenal siapa dia. Seperti yang sudah saya sebutkan di awal artikel bahwa saya menilai kemampuan seorang pengarang yang cenderung memiliki karya bergenre psikologi dan Shinobu Kaitani pantas disebut sebagai master dibidang ini. Jika para pengarang sebelumnya identik pada satu kecerdasan saja maka Shinobu memiliki kecerdasan dalam baik itu IQ dan SQ. Karya-karyanya yang identik dengan permainan yang dibumbui dengan psikologi seperti One Outs membuktikan bahwa dia memang pengarang yang jenius. One Outs sendiri adalah manga yang dibuat dengan tema permainan baseball diadaptasi menjadi anime pada tahun 2008 dengan rating 8.4.
One Outs yang sudah diadaptasi menjadi anime
Jika membahas tentang karya, One Outs bukanlah satu-satunya karya popular yang dia buat karena karyanya yang sebenarnya adalah sebuah manga yang berjudul Liar Game. Dari segi psikologi, Liar Game adalah manga yang terbaik karena di sana dijelaskan bagaimana pengetahuan psikologi murni diterapkan dan bisa mempengaruhi seseorang. Cerita dari Liar Game adalah permainan yang identik dengan perjuddian dimana setiap pemain dituntut memiliki keahlian dalam menipu orang lain. Jika membaca menganya, teman-teman akan menemukan kejutan-kejutan yang sangat luar biasa dalam setiap chapternya dimana para karakternya yang jenius bertarung dalam bentuk serangan strategi. Jadi Liar Game bukanlah permainan biasa karena modal utama dalam memenangkan permaianan ini adalah otak yang cerdas dan prilaku yang penuh intrik (to outsmart people).
Permainan-permainan yang disuguhkan dalam ceritanya adalah permainan yang biasa seperti 17 poker, musical chair, 24-Shot Russian Roulette dll. Tetapi disuguhkan dengan apik dan penuh daya tarik karena permainan yang dianggap begitu sederhana akan menjadi permainan tersulit yang akan pernah kalian lihat. Strategi merupakan modal utama dalam memenangkan sebuah permainan dari mulai mengorbankan teman sampai melakukan penipuan dengan cara yang tidak biasa. Yang membuatnya menarik adalah penyelesaian dari setiap permainan sangat sulit untuk ditebak karena teman-teman akan disuguhkan dengan plot twist cerita yang sangat mencengangkan.
Cerita dari manga ini diadaptasi menjadi live action yang memiliki 2 versi yaitu Korea dan Jepang. Tapi sayangnya, manga sehebat Liar Game tidak pernah diadaptasi menjadi anime. Saya pernah mencari alasannya dan sebagian besar menganggap bahwa Liar Game terlalu identik dengan perjuddian dan penipuan padahal ada banyak manga sejenis yang diadaptasi menjadi anime seperti Akagi dan Kaiji. Padahal saking bagusnya manga Liar Game, saya sampai-sampai mengira bahwa dia bisa menyamai atau mungkin mengalahkan Death Note yang dianggap sebagai manga psychological terbaik. Jadi bagi kalian yang belum pernah membaca manganya atau kalian yang tidak suka membaca manga harus mencoba manga yang sangat luar biasa ini. Oleh karena itu, saya menganggap bahwa Shinobu Kaitani merupakan pengarang paling jenius dalam list ini.
“People SHOULD be doubted. Many people misunderstand this concept. Doubting people is just a part of getting to know them. What many people call ‘trust’ is really just giving up on trying to understand others, and that very act is far worse than doubting. It is actually ‘apathy’.”
-Shinichi Akiyama (Liar Game)
Penutup
Itulah para pengarang yang mungkin tidak terkenal tapi memilik tingkat kecerdasan yang tidak biasa. Jadi, bagi kita para otaku tidak salahnya sedikit mengenal tentang mereka juga karya-karya mereka yang luar biasa.
N.B: Ada beberapa alasan yang tidak saya sebutkan mengapa saya tidak memasukan para pengarang cerita-cerita detective seperti Gosho Aoyama pengarang Detective Conan. Jadi dimaklumi aja hehe…
Bagi teman-teman yang ingin menambahkan daftar bisa menulisnya di kolom komentar dan jangan lupa alasannya juga ya. Mate ne!
4 Pengarang Manga dan Novel Paling Jenius
Reviewed by AniChan
on
October 23, 2017
Rating:
No comments: